SobatPonsel.com | Selama ini Anda sudah mengenal jam tangan yang mengandalkan mekanisme gerak di dalamnya sehingga arloji itu akan menyala terus-menerus yang diperoleh dari tenaga gerak tersebut (kinetik). Nah para peneliti di MIT telah mengembangkan baterai yang bisa "memanen energi" dari gerakan alami seseorang termasuk ketika berjalan dimana konsepnya hampir sama yaitu mengandalkan gerakan.
Teknologi ini mirip dengan baterai lithium ion yang digunakan oleh banyak smartphone selama ini, tapi cukup fleksibel agar dapat digunakan di perangkat wearable. Baterai li-ion yang digunakan akan mengambil daya dan menyimpannya sampai dibutuhkan, kemudian sel baru buatan MIT ini mengambil energi mekanik tersebut dan mengubahnya menjadi listrik.
Salah satu bagian dari baterai dapat ditempelkan pada pagian yang bergerak pada tubuh yaitu lengan atau kaki. Gerakan yang ditimbulkan akan mendorong lipatan dua lembar lithium tipis, yang dipisahkan oleh lapisan polimer berpori yang direndam dengan cairan elektrolit. Teknik ini menciptakan arus listrik antara paduan dua lembar lithium. Saat ini baru bisa digunakan untuk daya smartphone, tablet atau smartwatch.
Sementara metode lain yang bisa menghasilkan energi dari mekanik memiliki arus kecil dan durasi pulsa yang pendek, sedangkan teknologi MIT memiliki arus besar dan durasi pulsa yang panjang. Semua ini berarti bahwa smartphone masa depan dan piranti sandang bisa didukung oleh baterai tersebut yang bisa terisi penuh dalam waktu yang sangat singkat.
Tapi jangan berharap teknologi ini akan tiba pada perangkat mobile dalam waktu dekat. Semuanya masih dalam tahap pengujian dan pengembangan serta masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan sebelum teknologi ini siap dihadirkan ke publik.